Sahabat Petani Samping Rumah, kali ini saya ingin berbagi artikel tentang "Mengenal Tanaman Sawo Manila",
ini atas permintaan salah satu sahabat kita di grup fb "petani samping
rumah". Baiklah, silahkan dibaca dengan santai dan nyaman,.
Sawo manila (Manilkara zapota)
adalah pohon buah yang berumur panjang, memiliki kayu yang besar dan
rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang
sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh
bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
Daun
tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai
daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk
bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan
ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di
sisi sebelah bawah.
Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun
dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter
bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6.
Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta,
putih, berbagi sampai setengah panjang tabung.
Buah buni
bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat
kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat
yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering
di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan
kadang-kadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan
mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan
kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang
lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin. Tumbuhan ini dapat
diperbanyak dengan biji ataupun cangkok.
Kegunaan
Sawo manila
merupakan buah yang sangat populer di Asia Tenggara. Wilayah ini adalah
produsen dan sekaligus konsumen utama buah ini di dunia. Sawo disukai
terutama karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut.
Kebanyakan
buah sawo manila dimakan dalam keadaan segar sebagai buah meja. Akan
tetapi sawo dapat pula diolah menjadi serbat (sherbet), dicampurkan ke
dalam es krim, atau dijadikan selai. Sari buah sawo dapat dipekatkan
menjadi sirup, atau difermentasi menjadi anggur atau cuka. Getahnya
dapat dijadikan lem ataupun pernis.
Getah pohon sawo disadap di
Amerika, dikentalkan menjadi chicle yang merupakan bahan permen karet
alami. Getah ini juga diolah menjadi aneka bahan baku industri sebagai
pengganti getah perca dan bahan penambal gigi.
Kayu sawo
berkualitas bagus, tergolong kayu keras dan berat, dengan tekstur halus
dan pola warna yang menarik. Kayu ini terutama disukai sebagai bahan
perabot dan ukir-ukiran, termasuk untuk pembuatan patung, karena
sifatnya yang mudah dikerjakan dan mudah dipelitur dengan hasil yang
baik. Kayu sawo memiliki keawetan yang baik, tahan terhadap serangan
jamur dan serangga. Kayu ini juga merupakan favorit anak-anak di Jawa
untuk membuat gasing.
Kulit kayunya menghasilkan tanin, yang
secara tradisional digunakan nelayan sebagai bahan pencelup (ubar) layar
dan alat pancing. Beberapa bagian pohon sawo juga digunakan sebagai
bahan obat tradisional untuk mengatasi diare (tanin yang terkandung pada
kulit batang), demam (tanin dan biji), dan bahan bedak untuk memulihkan
tubuh sehabis bersalin (bunga). Menurut penelitian yang dikutip
Setiawan Dalimartha bahwa secara in vitro, ekstrak daun sawo manila
dengan kadar 0,5%, 1%, dan 2% dapat meningkatkan kelarutan batu ginjal
dan garam kalsium lainnya. Diketahui juga, bahwa daya larut ekstrak
metanol lebih besar daripada ekstrak air.
Demikian sedikit artikel tentang "Mengenal Tanaman Sawo Manila" Semoga dapat memberikan tambahan wawasan tentang aneka flora yang tumbuh di Indonesia ini. Go Green.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sawo_manila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Diharapkan untuk memberikan komentar sesuai dengan tema, agar postingan tetap berkualitas,, salam hijau..... go..............green.